Keluarnya dana asing dari bursa saham di Indonesia, menjadi penyebab utama koreksi yang terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini. Namun koreksi terjadi di hampir semua bursa saham negara-negara emerging market. Hal ini disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono kepada detikFinance, Senin (10/1/2011).

Namun menurut Hartadi, koreksi yang terjadi pada IHSG ini hanya bersifat sementara untuk mengambil keuntungan saja atau profit taking. Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup terpuruk poin 152 poin ke level 3.400. Investor asing melakukan aksi jual RP 1,63 triliun.
Di pasar saham para investor sudah mulai khawatir terhadap penurunan indeks yang terjadi. Inflasi yang tinggi karena harga pangan menjadi concern utama para investor pasar modal. Apalagi pemerintah cukup kewalahan menangani kenaikan harga pangan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Hartadi mengatakan sentimen inflasi saat ini dipicu oleh harga minyak dunia yang bakal mendorong kenaikan harga BBM. "Di Indonesia kan BBM sebagian besar sudah tidak disubsidi," jelas Hartadi. Hartadi mengatakan, apabila sudah ada tanda-tanda inflasi inti meningkat, BI tak ragu menaikkan BI Rate.
0 komentar:
Posting Komentar